konsolidasi buruh

Minggu, 02 November 2025

 MAJALENGKA

 AIRPORT IN THE MIDDLE OF NOWHWERE?

OPINI: Eduard P. Marpaung


Tentu tidak, dia terletak strategis di dekat Pelabuhan Patimban, Universitas ternama di Jatinangor Sumedang, dan berbagai kawasan industri baru yang tumbuh di Jawa Barat.

Pada tahun 2018, peresmian bandara Kertajati, bandara ini ramai disinggahi oleh berbagai maskapai nasional. Menjadi alternatif perjalanan para penumpang dari Jawa Barat hingga perbatasan Jawa Tengah.

Namun sejak pembangunan perluasan  bandara Sukarno Hatta dan pengaktipan kembali bandara Bandung, bandara Kertajadi menjadi sepi dan tutup.

Padahal saya salah satu pelanggan penerbangan dari Kertajati, dan penumpang cukup lumayan penuh di tahun 2018-2019. 

Statemen Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan pembangunan Kewilayahan AHY bahwa Kertajati in the middle of nowhere dari segi infrastruktur, sebenarnya tidak demikian. Karena saat ini ada tol yang telah terhubung yakni tol Cisumdawu dari Bandung. Yang telah menghubungkan tol Bandung ke Tol Lintas Pantura, Cikampek Palimanan. Lama waktu tempuh 1,5 jam saja via tol. 

Tol ini juga menghubungkan kampus-kampus negeri baru di Jatinagor Sumedang dengan perjalanan dari Bandung hanya sekitar 45 menit, dan dari Jatinangor ke Bandara Kertajati juga 45 menit. Para orang tua dan mahasiswa dari luar daerah yang ingin memanfaatkan bandara Kertajati sudah bisa menggunakan tol CISUMDAWU ini apabila Kertajati difungsikan secara penuh. Selain itu, para komuter dari Bandung tak perlu jauh-jauh lagi ke bandara  Jakarta, karena bandara Kertajati sudah layak sebagai bandara Internasional. 

Bahkan bila Pemerintah memiliki niat baik, bisa hubungkan kelanjutan KRL dari Cikarang-Majalengka-Bandung. Yang bisa memangkas biaya perjalanan dan menjadi alternatif rute baru dan perkembangan wilayah ekonomi baru.

Di tahun 2018-2020, ada pengoperasian Damri dari Bandung-Kertajati. Bila ada alternatif Damri dari Bandung - Sumedang - Kertajati, PP, pasti akan diapresiasi masyarakat.  Selain itu, dapat juga dioperasionalkan Damri dari stasiun Kereta Cepat Karawang ke Kertajati. Ide elektrifikasi kereta api tidak hanya sampai Cikampek, tapi dilanjutkan ke Kertajati - Cirebon. Ini akan meningkatkan potensi transportasi dan perkembangan ekonomi Jawa Barat. Sayang sekali bandara mewah dan megah terbengkalai hanya karena ego sektoral dan kelemahan dalam strategi perencanaan pembangunan. 

Kita tentunya menantikan juga debut dari kang Dedi Mulyadi, agar Majalengka dapat beroperasi penuh kembali dengan ditopang, bila perlu anggaran daerah untuk transportasi massal ke bandara Kertajati melalui Tol CISUMDAWU. Kita menginginkan para birokrat yang komitmen, tidak tergiur oleh lobby para pemilik properti yang terpusat di Jakarta dan sekitarnya saja.  Semoga.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar